Senin, 09 Juni 2008

Pak India

Malam suduh memasuki peradapan nya...
tapi rasa lapar mumbuat ku tak mengabaikan itu.
ku beranjak dr kostan ku, mencari sesuatu untuk membuatku sedikit tenang...
eh tukang nasi gorong masih ada....
sedikit berbinar ku coba menyebrangi jalan,
tubuhku blom sepenuhnya sampai di ujung jalan,
tapi tiba-tiba aku terhenti...
ada sesuatu yg menarik perhatian ku...
ke perhatian dari kejauhan,
benar itu seorang bapak, usia nya memasuki 70 th...
setidaknya itu prediksi ku...
tP mau pergi ke mana beliau, tas besar berusaha dia angkat...
tertatih-tatih dia berusaha terus bergerak...
coba liat ternyata di lehernya terkalung tempat minum,
apa dia dr tempat yg jauh, ato dia menunggu jemputan di sana...

cepat-cepat ku pesan nasi goreng,
kubayar dgn cepat pula...
Terlalu banyak pertanyaan yg tidak bisa aku jawab jika hanya terpaku, dan aku butuh kepastian....
ku percepat langkahku mendekati Bapak itu,
" Bapak....Bapak mau kemana? mau Saya bantu mengangkat barangnya?"
aku berusaha menyapa Bapak itu, tiba-tiba senyum keluar dr wajahnya yg memang hitam terbakar matahari siang tadi..
wajahnya kelelahan, keringat bercucuran....
tapi dia tidak berkata-kata hanya gerakan tangan nya berputar...
selangkah aku beranjak mundur,
tiba-tiba aku merasa takut,
ada apa ini, kenapa bapak itu hanya tersenyum....
aku terdiam, binggung dgn keadaan...
Di tengah ketakutan ku ku dekati kios rokok terdekat,
Bapak penjual rokok bilang
" Ga tau neng, dari tadi di tanya ky gitu,
mungkin dia orang india jadi ga bisa bhs indonesia,
tp dia ga ngomong sepatah katapun, mungkin di usir dari rumah jadi stress kali neng"

Termangu cukup lama aku mendengar penjelasan bapak penjual rokok,
ku tatap Si Bapak itu,
apa benar dia orang India yg kesulitan komunikasi,
apa benar dia Stress?
Sisi hati ku yg satu ingin mendekati nya, bercoba berkomunikasi kembali,
mencoba membangun rangkaian kata demi kata
mengetahui apa yg terjadi dlm hati nya,
tapi sisi hatiku yg lain, dalam ke takutan.
Ini udah sangat malam, aku cewek sendirian dlm kegelapan....
tiba-tiba aku beranjak menuju kostan,ketakutan sesaat menghampiri ku
Di kostan aku bertemu teman, ku ceritakan kejadian tadi dan mengajak dia mencari si Bapak,
tapi sepertinya dia sama takutnya seperti aku,
Tapi bagaimana dgn si Bapak India itu, baju nya sudah cukup kumuh,
keringat yg bercucuran menadakan dia sudah kelelahan,
mungkin juga dia ke hausan dan kelaparan.....Pak India

Pak India, di mana anda? maafkan ke tidak perdayaan kami ini...
Pak india, aku pun sama tak berdaya seperti anda, tetes air mata ku menandakan ketidak perdayaanku....
Pak India, Maafin aku ya....maaf teramat sangat....
Pak Maaf ya....Anda pantas marah pada kami yg tidak berdaya ini..

Tidak ada komentar: